Metavisi.ID – Statusnya sebagai raksasa retail dunia tidak membuat Walmart merasa puas. Setelah dihajar habis-habisan oleh kondisi pandemi selama beberapa tahun terakhir, kini Walmart bersiap untuk masuk ke dalam dunia metaverse dengan menciptakan cryptocurrency sendiri serta koleksi token dalam bentuk NFT.
Retail ini mengajukan beberapa merek dagang, hal ini diperkuat oleh laporan dari Kantor Paten dan Merek Dagang AS bahwa Walmart mengajukan aplikasi pada tanggal 30 Desember lalu. Total sebanyak tujuh aplikasi terpisah yang telah diajukan mencakup niatnya untuk menjual barang virtual.
Walmart berniat menjual barang secara virtual, beberapa barang antara lain elektronik, dekorasi rumah, mainan, barang olahraga hingga produk perawatan pribadi. Selain itu Walmart juga akan menawarkan penggunaan mata uang virtual serta NFT.
Menurut Josh Gerben, seorang pengacara merek dagang mengatakan bahwa sejak Facebook mengumumkan mengubah nama perusahaannya menjadi Meta, ini menandakan ambisinya di luar media sosial. Bisnis telah bergegas untuk mencari tahu bagaimana mereka masuk ke dunia virtual.
Dalam kasus ini, Walmart harus terus mengeksplorasi bagaimana teknologi yang muncul demi membentuk pengalaman belanja di masa depan. Internal perusahaan mengatakan “Kami menguji ide-ide baru setiap saat. Beberapa ide menjadi produk atau layanan sampai ke pelanggan, dan beberapa di antaranya telah kami uji, ulangi dan pelajari.”
Sebelumnya perusahaan sepatu raksasa AS, Nike lebih dulu menunjukkan ketertarikannya terhadap dunia metaverse. Pada awal November tahun lalu, Nike mengajukan banyak aplikasi merek dagang yang mempratinjau rencananya untuk menjual sepatu dan pakaian bermerek virtual.
Bahkan dalam sebuah laporan menunjukkan bahwa Nike bekerja sama dengan Roblox untuk menciptakan dunia online yang disebut Nikeland. Selain itu, pada bulan Desember lalu, Nike membeli perusahaan sepatu kets virtual RTFKT (diucapkan “artefak”) dengan jumlah yang masih dirahasiakan.
Selain Nike, sejumlah perusahaan lainnya sudah lebih dulu masuk ke dunia metaverse. Beberapa perusahaan seperti GAP, Under Armour, Adidas, Urban Outfitters, Ralph Lauren serta Abercrombie & Fitch telah mengajukan merek dagang. Hal ini menunjukkan niat mereka untuk membuka toko secara virtual.
CB Insights melaporkan bahwa salah satu alasan mengapa banyak pengecer dan merek mulai masuk ke dalam dunia metaverse adalah untuk menggarap potensi yang dapat menawarkan aliran pendapatan baru. NFT sangat memungkinkan bisnis untuk menjadikan token produk dan layanan fisik serta dapat mengurangi biaya transaksi online.
Selain itu, bagi merek mewah seperti Gucci dan Louis Vuitton, NFT dapat berfungsi sebagai bentuk otentikasi untuk barang berwujud dan lebih mahal.
“Semakin banyak konsumen yang membiasakan diri dengan metaverse dan item yang disimpan di blockchain, maka akan semakin banyak pengecer yang ingin membuat ekosistem mereka sendiri,” terang Gerben.
Sementara itu Frank Chaparro, direktur di perusahaan layanan informasi kripto The Block mengatakan masih banyak pengecer yang belum pulih dari keterlambatan e-commerce, jadi mereka tidak akan mengulangi kesalahan kembali dan tidak ingin ketinggalan metaverse.
0 Comments